Saturday, September 10, 2011

Snorkling @ Raja Ampat

Mendengar kata Raja Ampat sudah pasti membuat ngiler traveler dari seluruh penjuru dunia terutama penggemar diving. Nah, karena saya nggak bisa diving, jadi trip ke Raja Ampat diisi dengan snorkling...snorkling...dan snorkling :). Berikut cerita lengkap dan video nya.

5 September 2011,
Setelah tertunda selama satu hari karena delay salah satu maskapai penerbangan nasional, saya dan Ririn tiba di Kota Sorong siang hari sekitar jam 1 kurang. Agak deg-degan juga mengingat kapal yang akan menyebrang ke Waisai (Ibu Kota Kab. Raja Ampat) berangkat jam 2 siang. Apalagi sistem pengambilan bagasi sama persis dengan airport di Sorowako.

Tapi setelah memberi tahu petugas Express Air bahwa kami akan menyebrang ke Waisai, maka bagasi kami pun di dahulukan.
Ditemani Bosco (teman CouchSurfing), kami pun menuju pelabuhan rakyat Sorong.

Setiba nya di pelabuhan langsung menuju kapal Marina Express yang sudah parkir di dermaga. Hari itu ada 3 kapal yang berangkat menuju Waisai. 2 kapal lambat (jarak tempuh sekitar 4 - 5 jam) dan 1 kapal cepat (jarak tempuh sekitar 2 jam). Kami pun berpisah dengan Bosco seiring dengan bergerak nya kapal meninggalkan Sorong. Seperti biasa, kami paling males duduk di dalam kapal. Jadi kami pun naik ke geladak. Dalam perjalanan kami ditemani salah seorang awak kapal yang membagi kisah mengenai Raja Ampat. Tiba di Waisai, kami pun naik ojek menuju Penginapan. Najwa Indah.

Setelah beristirahat sejenak, kami pun nyewa ojek untuk muter-muter kota Waisai sekaligus nyari makan.


Malam hari nya kami berdiskusi dengan pemilik penginapan untuk mengatur perahu dan rute pulau-pulau yang akan di jelajahi. Setelah selesai, kami pun beristirahat.

6 September 2011
Hujan deras diiringi petir menghias pagi hari. Menurut orang Waisai saat itu adalah musim pancaroba dimana terjadi peralihan angin selatan ke angin utara. Jadi kalau di pagi hari nya hujan deras malah bagus, karena laut akan tenang sampai sore hari. Jadi, idealnya untuk snorkling di Raja Ampat adalah di bulan Oktober - Mei. Akhirnya, petir pun reda, dalam rintik gerimis kami pun menuju pulau pertama untuk snorkling menggunakan long boat dikomandani Tamran.
Rute hari ini adalah : Saonek Monde, Saonek, Waiwo, Teluk Kabui dan Mioskon. Tiba di Saonek Monde, gerimis masih turun, tapi laut sudah tenang. Kami pun segera snorkling. Hmmm...agak sedikit gelap karena pengaruh gerimis..tapi karang dan ikan-ikan nya sungguh indah. Agak-agak takut juga untuk free dive. Apalagi cuma turun berdua. Tapi sayang kalo nggak nyobain free dive..dengan Bismillah kuberanikan untuk free dive. Semakin indah ternyata :).





Puas di Saonek Monde dilanjutkan ke Saonek. Pulau dimana sebenarnya awal dari ibu kota Raja Ampat sebelum dipindah ke Waisai. Hujan sudah reda. Kami pun turun ke laut. Dan pemandangan nya sama indah nya dengan di Saonek Monde. Kata Tamran sih saat kami sedang snorkling, tidak jauh dari kami ada juga rombongan lumba-lumba yang sedang bermain. Sayang, begitu kami kembali untuk yang kedua kali, tidak bertemu lagi.



Spot berikutnya adalah Waiwo. Karena waktu sudah menunjukkan pukul satu siang, kami pun beristirahat dulu sembari menikmati makan siang yang sudah disiapkan.
Perut kenyang tentu tak enak buat diajak snorkling. Jadi kami pun melanjutkan menuju Teluk Kabui. Banyak pulau-pulau kecil di Teluk ini.

Dan terumbu karangnya juga bagus. Kami sempat snorkling sebentar di salah satu bagian teluk, akan tetapi karena turbidity air yang cukup tinggi jadi nya tidak begitu menikmati underwaternya. Dilanjut kan menuju Pulau Mioskon. Walau Tamran mengatakan masih aman untuk snorkling, tapi kami mengurungkan niat meliat laut mulai beriak lagi. Kami pun akhirnya memutuskan untuk menikmati pantai putih nya saja.

Perubahan gelombang laut ini ternyata diakibatkan efek gempa di hari yang sama di Aceh. Baru terimbas di Waisai 15 jam kemudian setelah gempa. Dari Mioskon kami kembali ke Saonek untuk mencari lumba-lumba dan tidak ketemu dan akhirnya ditutup dengan snorkling lagi di Saonek Monde. Kembali ke penginapan waktu sudah menunjukkan jam 5 sore.

7 September 2011
Sepanjang malam hujan tidak turun. Tapi langit tak juga cerah. Eh, perahu juga nggak bisa masuk ke sungai dekat penginapan karena air surut dan ternyata gelombang cukup besar. Rute hari ini : Teluk Mayailibit. Kami pun diantar ojek menuju kapal Tamran di sandarkan. Ternyata di tambat kan di laut :D. Nah perjalanan kali ini cukup seru. Sepanjang perjalanan sekitar 1 jam menuju T. Mayailibit, Tamran berjuang menerjang ombak setinggi satu meter. Sudah dah, basah kuyup seluruh badan karena air laut yang berkali - kali masuk ke dalam kapal. Saat akan masuk ke dalam muara juga agak sedikit sulit, karena kami menggunakan long boat. Tapi kami berdua sih tenang-tenang saja mengingat Tamran sangat ahli mengendalikan kapalnya.Sukses masuk ke dalam T. Mayailibit, kami pun mulai menikmati keindahan alam nya. Mengingatkan kami pada Danau Matano. Warna air nya sama. Nah, kalau disini tidak memungkinkan snorkling buat pemula seperti kami. Karena arus bawah nya kuat dan menarik ke dasar Teluk.



Setelah menjelajahi sepertiga Teluk, kami pun kembali ke muara dan beristirahat. Laut pun sudah tenang begitu pula langit pun mulai cerah.

Selama istirahat, Tamran banyak menceritakan keunikan Raja Ampat. Diantaranya di salah satu pulau di Raja Ampat pada saat lonceng gereja dibunyikan pada malam tutup tahun, maka laut di sekitarnya akan menyala seolah-olah refleksi dari kembang api yang ditembakkan ke udara. Tempat-tempat snorkling yang masih bagus dengan tutupan karang yang rapat adalah di Waigeo Barat. (ini jadi PR selanjutnya :)). Kami pun melanjutkan perjalanan kembali menuju Waisai. Namun kami sempatkan dulu snorkling di Saonek Monde. Arus yang cukup kencang membuat kami tidak ingin berlama-lama snorkling. Kami cukup lelah hari ini, sehingga jam 3 sore sudah kembali ke penginapan. Malam nya tepar kecapekan :D

8 September 2011
Rute hari ini : Sawingrai, Yebunba, Mansuar, Gosong, Pulau Lima, Saonek Monde dan Fish Rep. Sayang di malam hari hujan tidak turun deras. Harap-harap cemas juga sih semoga laut tenang. Dan kali ini pun kapal sandar dekat pasar ikan. Diiringi gerimis dan riak-riak ombak, kami pun menuju Sawingrai. Waktu tempuh sekitar satu jam dari Waisai. Kalau ingin melihat burung cendrawasih di habitatnya, disinilah tempatnya. Menurut penduduk di sana, waktu terbaik untuk melihat burung cendrawasih adalah antara jam 5 - 6 pagi dan jam 4 - 6 sore. Kami hanya sejenak berkeliling di Kampung Sawingrai.
Di dermaga sebenarnya lokasi yang bagus buat snorkling, akan tetapi begitu melihat arus putar yang cukup banyak, kami mengurungkan niat tersebut. Ya kan seram juga kalo snorkling di tarik ke dasar laut :p.
Selanjutnya melintas di depan resort baru yang dimiliki oleh orang Bali di kampung Kurkapa. Nah, harga resort yang ada di Raja Ampat ini bukan main mahalnya. Kalau nggak dalam hitungan Euro atau Dollar, maka akan di hitung per kepala per malam. Dan harga yang mereka tawarkan memang sudah masuk makan pagi, siang dan malam. Kami pun kemudian tiba di antara Pulau Yebunba dan bagian belakang Pulau Mansuar.


Cakep abis deh, apalagi saat itu laut sedang surut. Saya dan Tamran menyempatkan untuk snorkling. Agak sedikit sedih melihat karang-karang yang rusak karena potasium walau ikan nya dalam jumlah yang banyak. Nah, di Raja Ampat ini banyak terdapat Daerah Perlindungan Laut (DPL) dimana terumbu karang nya sangat terjaga dan penduduk tidak diperkenankan mengambil ikan di DPL ini. Dan hal ini sangat dipatuhi oleh penduduk Raja Ampat. Hanya saja, karena saat itu gelombang laut kurang ramah, kami belum berkesempatan snorkling di DPL. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan kalau akan mengunjungi DPL dan daerah konservasi lain seperti Wayag adalah mengenakan tag berupa PIN Raja Ampat yang bisa diperoleh di Hotel Je Meridien atau hotel besar lainnnya di Sorong. Karena pasti akan ditanyakan oleh petugas konservasinya. Masa berlaku PIN ini adalah satu tahun. Untuk WNI dikenakan Rp 250.000 / tag dan Rp 500.000/tag untuk expatriate.
Puas berlama-lama di Mansuar dan Yebunba, kami memutuskan untuk makan siang di Gosong setelah sukses mengusir camar laut yang sedang beristirahat di gosong :).


Spot berikutnya di Pulau Lima (lupa nama area nya). Ombak mulai besar. Saya dan Tamran pun snorkling. Sempat ketemu hiu yang langsung ngacir begitu melihat kami, agak terheran-heran dengan ikan pari yang ngumpet diantara coral, terkagum-kagum melihat napoleon yang berenang kesana kemari dan seneng banget bisa mendeteksi keberadaan kuda laut yang hanya seukuran separuh pensil 2B. Di Pulau Lima ini jenis ikan nya lebih bervariasi dibanding spot-spot sebelumnya. Makin seneng lagi waktu ketemu Nemo walau perlu perjuangan untuk bisa mendekati mereka dengan arus yang cukup kuat.

Snorkling hari ini sangat menguras tenaga. Dan begitu tiba di Saonek Monde untuk snorkling lagi, kami putuskan untuk menundanya dan memilih mancing di fish rep. Kami pun kembali ke penginapan jam 6 sore.

9 September 2011
Saat nya untuk meninggalkan Waisai dengan beberapa PR yang belum terselesaikan. Kami pun memanfaatkan waktu untuk menikmati birunya langit di Pantai WTC sebelum berlayar menuju Sorong pukul 2 siang.




Kemana Trip saya selanjut nya? :)


NB : Foto-foto lengkap di Raja Ampat
- Big thanks to : Bosco, Imat, Fathoni, Penginapan Najwa, Tamran, Anas dan rekan-rekan lain yang sudah
   banyak memberi kan informasi mengenai Raja Ampat via email or sms :)
- Detail budget silahkan PM ke haida_02juli@yahoo.com  :)
- Kenakan jas hujan kalau tidak ingin basah kuyup saat berada di dalam long boat :)

13 comments:

  1. MBAK Lili, oke banget nih itinerarynya, hahaha...sukses trus buat travelingnya! terus2 di tag aja kalau ada foto atau cerita seru lainnya ;)

    ReplyDelete
  2. total biaya berapa ya mbak?

    ReplyDelete
  3. nggak nyampe 4 juta (exclude tiket pesawat)

    ReplyDelete
  4. Wah..seru. Ajak2 dong mbak kalo jalan2. salam kenal--> (hampir)ga pernah jalan2 :'(

    ReplyDelete
  5. Well done Raja Ampat! puas membacanya dg kemasan bahasa yg ringan dan mudah diikuti ceritanya.

    ReplyDelete
  6. keren kak lii.. ditunggu liputan trip selanjutnya :)-gatot-

    ReplyDelete
  7. Akhir tahun kembali ke raja ampat yaa.. ditunggu..

    ReplyDelete
  8. Imat....oke :). Gw dah dapet tiket gratisan lagi nih Makasar - Sorong PP. Tinggal nunggu tanggal aja dari Imat.

    ReplyDelete
  9. wah penting nih. Pengen tau juga kalo snorkeling doang ke Raja Ampat itu patut di kejer ga. Waw, patut banget ya? Apalagi foto Yebunbanya dahsyat.

    ReplyDelete
  10. Lili.. keren banget! #ngiler.com!
    tunggu mi dapat pi ka' certificate baru pigi tong ka ke sana.. hehehehhe

    Lydia

    ReplyDelete
  11. haida_02juli@yahoo.com itu email mbak?

    ReplyDelete