LOKSADO. Betapa senangnya hari yang di nantikan sudah tiba untuk travelling lagi.
26 November 2009. Hujan mengguyur Sorowako. Perlengkapan untuk travelling sudah siap. Tempat tujuan adalah Banjarmasin (Kalimantan Selatan) via Surabaya. Agak sedikit deg-degan dengan kondisi cuaca hari ini yang agak kurang bersahabat. Jam 7 pagi, aku dan Mbak Rin meninggalkan Sorowako dengan pesawat besi menuju Makassar menembus hujan dan kelabunya awan. Jam 8-an pagi tiba di Makassar dilanjutkan penerbangan berikutnya menuju Banjarmasin via Surabaya. Tiba di Surabaya, perut sudah mulai kelaparan. Maklumlah dengan Citilink tidak ada konsumsi disediakan buat penumpang. Walo hanya transit, kesempatan untuk wisata kuliner juga gak dilewatkan. Menu yang ku pilih Soto Lamongan dan satu gelas es degan (es kelapa muda). Hmmm... enak. Perut kenyang sudah. Saat nya untuk lanjut penerbangan. Eh... tapi kok delay ya. Hujan nggak.. Info keterlambatan penerbangan juga gak ada. Dalam hati berkata "What do you expect from cheap flight." Yaahhh.. daripada kesel, lebih baik mondar-mandir di bandara Juanda aja lah. Untung ada troli, jadi gak terlalu berat memanggul beban backpack di pundak. Satu jam delay dari jam keberangkatan, akhirnya pesawat Citilink tujuan Banjarmasin pun tiba. Cuaca Surabaya sama gak bersahabatnya dengan cuaca Makassar. 30 menit di atas pesawat, cuaca berubah cerah. Jam 5-an akhirnya landing di Bandara Syamsudin Noor. Nyari taksi argo (di Kaltim dan Kalsel kalau angkot disebut Taksi Kuning dan taksi beneran dibilang taksi Argo). Karena agak males keluar dikit dari Airport, rate taksinya Rp 70ribu sampai di Hotel Perdana (Jl. Brigjen Katamso (dekat pasar malam Blauran) belakang KFC Kantor Pos Besar.Telp 0511-3353276). Selesai check in dan naruh barang-barang, kami kemudian "menyesatkan" diri dengan naik angkot tujuan T. Dalam (1 trip = Rp 3000). Khawatir tersesat terlalu jauh, akhirnya memutuskan untuk turun dan berjalan kaki menikmati sore. Ngeliat ada penjual es buah di pinggir jalan kayaknya enak buat dicoba. Cukup dengan membayar Rp 5.000. Rasa sih biasa-biasa aja..belum Maknyus kalo kata Pak Bondan. Eh..langit juga lagi bagus banget.. foto2 dulu ah..
26 November 2009. Hujan mengguyur Sorowako. Perlengkapan untuk travelling sudah siap. Tempat tujuan adalah Banjarmasin (Kalimantan Selatan) via Surabaya. Agak sedikit deg-degan dengan kondisi cuaca hari ini yang agak kurang bersahabat. Jam 7 pagi, aku dan Mbak Rin meninggalkan Sorowako dengan pesawat besi menuju Makassar menembus hujan dan kelabunya awan. Jam 8-an pagi tiba di Makassar dilanjutkan penerbangan berikutnya menuju Banjarmasin via Surabaya. Tiba di Surabaya, perut sudah mulai kelaparan. Maklumlah dengan Citilink tidak ada konsumsi disediakan buat penumpang. Walo hanya transit, kesempatan untuk wisata kuliner juga gak dilewatkan. Menu yang ku pilih Soto Lamongan dan satu gelas es degan (es kelapa muda). Hmmm... enak. Perut kenyang sudah. Saat nya untuk lanjut penerbangan. Eh... tapi kok delay ya. Hujan nggak.. Info keterlambatan penerbangan juga gak ada. Dalam hati berkata "What do you expect from cheap flight." Yaahhh.. daripada kesel, lebih baik mondar-mandir di bandara Juanda aja lah. Untung ada troli, jadi gak terlalu berat memanggul beban backpack di pundak. Satu jam delay dari jam keberangkatan, akhirnya pesawat Citilink tujuan Banjarmasin pun tiba. Cuaca Surabaya sama gak bersahabatnya dengan cuaca Makassar. 30 menit di atas pesawat, cuaca berubah cerah. Jam 5-an akhirnya landing di Bandara Syamsudin Noor. Nyari taksi argo (di Kaltim dan Kalsel kalau angkot disebut Taksi Kuning dan taksi beneran dibilang taksi Argo). Karena agak males keluar dikit dari Airport, rate taksinya Rp 70ribu sampai di Hotel Perdana (Jl. Brigjen Katamso (dekat pasar malam Blauran) belakang KFC Kantor Pos Besar.Telp 0511-3353276). Selesai check in dan naruh barang-barang, kami kemudian "menyesatkan" diri dengan naik angkot tujuan T. Dalam (1 trip = Rp 3000). Khawatir tersesat terlalu jauh, akhirnya memutuskan untuk turun dan berjalan kaki menikmati sore. Ngeliat ada penjual es buah di pinggir jalan kayaknya enak buat dicoba. Cukup dengan membayar Rp 5.000. Rasa sih biasa-biasa aja..belum Maknyus kalo kata Pak Bondan. Eh..langit juga lagi bagus banget.. foto2 dulu ah..
Dari tempat makan es buah, kemudian "menyesatkan" diri lagi. Kali ini bener-bener tersesat. Setelah menunggu sekitar 10 menit di pinggir jalan menunggu angkot, akhirnya ada seorang bapak Ojek yang dengan ramahnya memberi bantuan informasi. Akhirnya kembali "menyesatkan" diri dengan angkot selanjutnya. Dalam perjalanan kami melewati Duta Mall. Akhirnya diputuskan untuk turun buat nonton New Moon di 21. Maklumlah, kami kan dari pedesaan..ketemu Kota kalo bisa ya disempatkan nge-Mall.
Selesai nonton, lanjut wisata kuliner di Solaria dengan menu pesanan Kwetiau Sea Food. Rasanya masih biasa-biasa aja. Yang penting perut kenyang dulu. Matapun akhirnya menjadi berat. Waktunya kembali ke hotel sambil menunggu rekan-rekan dari Jakarta. Menjelang tengah malam mereka pun tiba. Tapi karena mata sudah terlalu berat, sudah tidak sanggup say hello dengan mereka. Satu kamar di isi tiga orang dengan rate Rp 150 ribu /malam. Sudah include satu extra bed, AC, handuk, sabun, TV dan kamar mandi dan air yang bersih.
27 November 2009. Kami bangun jam 4 pagi untuk bergantian mandi di lanjutkan sarapan setangkup roti dan teh manis di lobby. Menjelang jam 1/2 6, semua peserta berkumpul di lobbi dan berkenalan satu sama lain. Jam 6 meninggalkan hotel menuju Martapura untuk Sholat Ied di sana menggunakan 2 mini bus. Di tengah perjalanan teman-teman dari Banjarmasin pun bergabung. Perjalanan menuju Masjid Martapura di tempuh sekitar 1 jam. Yang pada sholat pun segera bergabung dengan jamaah yang lain dan sebagian yang lain hunting foto-foto dan wisata kuliner lagi. Kami memutuskan makan di Pasar Batuah. Menu yang di pesan sate ayam 2 porsi dan masing-masing satu gelas teh manis panas. Harga satu porsi sate Rp 10 ribu.
Di Martapura, rekan dari Balikpapan juga bergabung (Yani). Lengkap sudah peserta yang akan berangkat ke Loksado dan berangkat jam 9 pagi. Waktu tempuh diperkirakan selama 3 jam. Lumayan bisa dipake buat menggali kisah-kisah perjalanan Mbak Sita. Gak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang. Perut dah minta di isi. Kami pun singgah di Ketupat Kandangan Hj. Ernawati.
Nah, kalo ini gak bisa ngasih tau berapa harga per porsinya...habisnya trip kali ini ada bendahara utama si Cila..jadi kami tinggal ngumpulin iuran aja :).
Selesai makan lanjut perjalanan ke Loksado. Memasuki daerah ini jalan mulai berliku dan naik turun. Aroma minyak angin pun mulai semerbak..untung nya sih gak ada yang sampai muntah. Tiba di Loksado jam 1 an dan kami pun langsung bersiap-siap untuk bamboo rafting. Air sungai nya jernih banget seperti Sungai Telagawaja di Bali. Jeramnya dan pemandangannya hampir sama dengan di Bali. Satu trip biaya nya sekitar Rp 200ribu. Satu bamboo rafting hanya boleh dinaikin 4 orang termasuk operator nya. Waktu tempuh 2 jam..enaknya lagi gak usah mendayung..jadi tinggal foto-foto, menikmati alam dan jeram-jeramnya. Tapi tetap basah kok.
Puas menikmati alam dan jeram di sungai Amandit, dilanjutkan dengan berjalan kaki ke objek wisata air panas (HTM : Rp 3000 / dewasa) dan air terjun Kilat Api di Tanuhi. Disini habis lah badan digigit nyamuk. Jadi kalo mau ke sini bawa obat nyamuk semprot dah...
Menjelang magrib, kami menuju tempat menginap dan menaruh barang-barang di rumah pak Amat (http://picasaweb.google.co
28 November 2009
Lagi-lagi bangun jam 4 pagi karena kudu ngantri mandi...(berhubung malamnya gak mandi :)). Brrr...dingin buanget...tapi setelah itu badan jadi seger banget... sambil menunggu teman2 selesai berbenah, ku putuskan untuk keliling dan hunting foto di sekitar Loksado ditemani Ipin, walopun akhirnya di perbantukan jadi asistennya Ipin. Jam 7 pagi sarapan mie rebus....karena dah pada kelaperan berat, pada turun ke dapur bantuin ibu warung.. Roti tawar yang disiapin juga habis disikat.
Trip hari ini adalah trekking ke air terjun Haratai. Terus terang gak gitu ngerti akan seperti apa medannya. Kaki udah sedikit lecet karena bamboo rafting kemarin. Dan kuputuskan untuk kembali mengenakan sendal gunung. Sekalian di buat lecet dah... beberapa desa di lalui diantaranya Desa Malaris.
Buat yang senang explore budaya Indonesia, di sinilah tempatnya. Perjalanan menuju air terjun ditemani pak Amat. Beliau mengawal 12 wanita dan 1 laki-laki..
So pasti ini rombongan narsis mania walo gak se-narsis rombongannya Anas yang sukses tersasar beberapa kilometer. Masuk hutan, telusur dan lintas sungai (kalo gak salah hitung melintasi sungai sekitar 15 kali), mendaki bukit, berjalan di ladang, ngaso di gubuk dan chit chat dengan turis wisman yang bertujuan sama mewarnai perjalanan hari itu.
Waktu tempuh trekking 6 jam pun terlampaui sudah dan tiba di air terjun Haratai. Wuiihhhh...dah rame orang euy..rada-rada susah nyari spot yang bagus. Rasa lelah...capek..laper hilang dah... 1 jam berada di Haratai untuk menikmati suasana di air terjun ini. Indah buanget (walo gak seindah air terjun Matabuntu).
Yup...sudah saat nya kembali ke Loksado. Gak mungkin lagi rasanya berjalan kaki, akhirnya diputuskan untuk naik ojek aja. Karena agak sedikit ngeri dengan medannya, aku dan mbak Ririn memutuskan untuk berjalan kaki dulu ke desa terdekat (sekitar 10 menit dari air terjun) baru naik ojek (Rate Rp 25.000 / ojek). Adrenalinnya hampir sama dengan bamboo rafting. Harus percaya dengan ojeknya, karena gitu gak seirama bisa-bisa jatuh dah. Dengan ojek waktu tempuh yang diperlukan sekitar 20 menitan. Tiba di Loksado langsung menuju warung makan untuk mengisi perut yang sudah kelaperan. Jam 5.15 sore kami pun meninggal kan Loksado menuju Banjarmasin. Sampai ketemu lagi LOKSADO. Tepat jam 10 malam tiba di Lontong Orari. Sebenarnya mata ini sudah sangat berat untuk di buka. Apalagi posisi duduk ku sudah amat sangat nyaman. Tapi demi kebersamaan dan wisata kuliner yang tidak boleh terlewatkan, kupaksakan juga untuk membuka mata ini. Menu yang kucoba Nasi Kuningnya. Itu pun bagi dua dengan Opi. Selesai makan, menuju hotel Perdana untuk beristirahat.
29 November 2009.
Hari terakhir ..dan sekali lagi harus bangun jam 4 pagi untuk antri mandi (walo gak semua mandi) karena akan menuju pasar Terapung di Lok Baintan. Kami bergabung dengan rekan-rekan dari Surabaya (walo beda kapal). Jam 5.15 berjalan menuju dermaga di mana Klotok sewaan (rate:Rp 180 ribu) sudah menanti.
Klotoknya bisa mengangkut sampai 30 penumpang. Membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk tiba di Lok Baintan. Dalam perjalanan, sudah banyak penduduk yang beraktifitas.
Mata yang mulai meredup, segar kembali begitu tiba di Lok Baintan. Penjual sudah siap dengan barang dagangannya di kapal masing-masing. Jadi teringat dengan masa kecil dulu, ikut pasar Subuh di tepi Danau Matano bersama ortu... Sistem jual beli antar pedagang dengan barter..kalo dengan pembeli tawar menawar.
Puas menikmati pasar terapung, perjalanan dilanjutkan ke Soto Banjar Pak Amat... wuiiihhh...rame buanget... jam sudah menunjukkan jam 8.30 pagi...Soto Banjar dengan lontong atau nasi (Rp 12.000/porsi) pun dihidangkan bersama teh tawar panas ditambah sate ayamnya (Rp 10.000/porsi)...hmmmm...so yummi lah... pas banget
Dari Soto Banjar lanjut ke pembuatan kain Sasirangan. Tapi karena tokonya tutup, akhirnya menyerbu pedagang durian di perempatan Jalan Pemuda dan foto-foto di gapura Sasirangan dan Jembatan Jl. Pemuda. Sayangnya tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Jembatan Barito dan pusat oleh2 Banjarmasin, karena waktu sudah semakin siang dan pesawat yang akan membawaku pulang akan berangkat 2 jam lagi. Waktu nya berpisah dengan teman-teman baru yang asik...gila..narsis abis..baik hati...pokoke OKEH BANGET Dah.. senang bisa bertemu dengan kalian semua...thanx berat buat Anas dan Cila yang udah repot2, Pak Amat & Zainal yang sudah menerima kami selama di Loksado, rekan2 dari Banjarmasin: Ipin, Nenny, Pipit, Bekti, Layli (maaf ada yang saya lupa namanya), teman-teman dari Jakarta : Lily G, Opi, Jessica, Connie, Dina, Tommy, Linda, Agus, Mbak Sita, Mbak Lis, Rio"Handsome", Juliet, Luki dan yang terakhir Yani dari Balikpapan..sampai ketemu lagi di trip selanjutnya. Kalau ke Makassar kabar-kabari ya :).
Total Budget + Rp 1,8 Juta (include : tiket pesawat + akomodasi + airport tax + rafting + makan)
No comments:
Post a Comment