Buat pecinta Paralayang (Paragliding), Pantai Timbis merupakan salah satu spot favorit dari beberapa spot yang ada di Indonesia. Nah, sekarang bagaimana sih caranya bisa ke sana?? Hal pertama yang dilakukan adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai Timbis. Beberapa milis sudah banyak mengeluarkan catatan tentang Timbis, hanya saja informasi "how to get there" nya yang masih minim banget. Berbekal informasi seadanya, GPS di handphone dan nomer telpon tandem masternya, akhirnya saya berkesempatan untuk mencoba Paralayang untuk yang pertama kalinya dengan Iyok, Ririn, Cila dan Jafar. Kalau di GPS, Timbis ini berada di bagian Selatan Pulau Bali, dan berbatasan langsung dengan Desa Nusa Dua. Lokasinya sendiri berada di Dusun Panti Giri, Desa Kutuh. Timbis adalah nama pantainya.
Dari hotel Niko, lurus terus, sampai menemukan pertigaan. Di sebelah kanan, cari petunjuk seperti di bawah ini. dan jalan lurus masuk ke jalan kapur sampai menemukan perempatan menuju ke Pura Gunung Payung. Tiba di perempatan cari petunjuk bertuliskan "Anda Memasuki Kawasan Wisata Pura Gunung Payung". Nah, masuk lagi ke jalan aspal. Sekitar 50 meter setelah jalan masuk akan ada pertigaan kecil sebelum pos/rumah seperti di bawah ini.
Pertigaan belok kanan. |
Kalau keterusan, maka akan sampai di Pura Gunung Payung.
Di pertigaan tadi, belok ke kanan dan ikuti terus jalan nya sampai ke tepi Pantai Timbis. Kadang jalan nya beraspal, kadang juga jalan kapur. Semakin mendekati Pantai Timbis, maka hanya ada jalan setapak yang cukup dilalui satu kendaraan saja.
Dari hotel Niko sampai ke Pantai Timbis diperlukan waktu sekitar 15 menit. Lokasi terbangnya adalah tanah lapang seperti foto di bawah ini.
Akhirnya, tiba juga di lokasi tepat jam 2 siang setelah bertanya sana-sini termasuk dengan pak Ketut Manda, dan ternyata sudah ada peserta yang paralayang dari luar negeri. Kami harus menunggu giliran sekitar 40 menit. Cuaca mendung dan angin cukup kencang. Tapi keindahan Pantai Timbis tiada taranya. Saya giliran ke tiga yang terbang setelah Iyok dan Ririn. Video lengkapnya bisa di buka di Mengudara di atas Timbis.
Perasaan deg-degan langsung lenyap seketika begitu sudah mengudara. Pak Ketut sang Tandem Master yang sudah mempunyai pengalaman 16 tahun, membawa saya melayang di udara menikmati indahnya pura Gunung Payung, Vila, para petani rumput laut dan pembangunan di sekitar tebing.
Pura Gunung Payung |
Vila 1500 USD |
Akhirnya, penerbangan selama pun 20 menit berakhir.
Iyok, Ketut Manda, Ririn, Cila, Lili |
Salam melayang-layang,
Lili Nuria H. L
Foto-foto selengkapnya : On Air