Saturday, April 28, 2012

Pronto Italy!!!!

30 Maret 2012 (Pronto Italy)
Perjalanan Geneva – Milan ditempuh dengan kereta cepat sekitar 3 ½ jam. Karena duduk nya hadap-hadapan dengan penumpang lain di kelas 2, jadi nggak bisa bebas bergerak. Ya sudah lah, sesekali aku berdiri di gang antar compartement kereta disambi mengambil foto. Sempat disapa beberapa penumpang juga karena posisiku berdiri dekat dengan toilet. Jadi mereka kebanyakan nanya apakah aku ngantri toilet? 

Menjelang perbatasan Italy, petugas custom naik ke atas kereta. Jadi kalau ada yang mau declare barang yang di beli di Swiss bisa langsung ke petugas ini. Tapi wajah mereka juga agak sedikit sangar sih agak keder juga pas ngeliat nya.

Lega rasanya begitu kereta masuk stasiun Milan Centrale. Kami bergegas keluar mencari trem menuju hostel. Disini unik lagi cara beli tiket trem atau bus atau subway nya. Dibeli ke toko-toko di sekitar halte trem atau bis bukan di mesin penjualan tiket. Nanti sebelum naik kereta atau train harus validasi dulu.

Swiss Swan Lake and Snow

28 Maret 2012 (Freezing Swiss)
Biru nya langit dan putihnya salju di puncak gunung memanjakan mataku saat akan mendarat di Basel Airport. Mata ini pun melek seketika menikmati keindahan alam Swiss. Setelah memberitahu Mas Krisna kami sudah mendarat di Basel, kami pun membeli tiket bus dan kereta tujuan Lucerne. Di sini semakin terkagum-kagum dengan sistem transportasi nya. Di setiap halte bus di kota Basel ada monitor yang menampilkan jam dan rute bus yang akan tiba di halte tersebut. Jadi kalau ketinggalan satu bus tinggal lihat monitor di menit ke berapa bus yang di inginkan tiba di halte tersebut. Di dalam bus nya juga ada petunjuk halte-halte yang akan disinggahin. Tapi kalau nggak paham juga bisa bertanya ke supir bus nya yang ramah. Setibanya di Basel SBB stasiun, kami mencari kereta yang akan membawa ke Lucerne. SMS lagi ke Mas Krisna kami sudah di kereta dan menuju Lucerne. Setibanya di Lucerne kami dijemput Mas Krisna dan Tizian yang lucu dan imut. Dalam perjalanan menuju rumah Mas Krisna, beliau bercerita tempat-tempat yang bisa kami kunjungi di Lucerne. Asli sebenarnya aku agak-agak tidak menangkap semua cerita beliau karena kesadaranku belum pulih benar apalagi perut sudah lapar. Wah serasa tiba di rumah begitu masuk ke rumah beliau. Apalagi setelah segelas teh panas menghangatkan perut diiringi nasi dan ayam bakar. Wow…so yummy. Kami pun berbincang-bincang rencana hari ini dan besok. Karena mas Krisna harus menjemput Hanna, kami pun berkeliling kota Lucerne berdua saja. Tempat yang kami kunjungi diantaranya Jembatan Tua yang melintasi Danau Lucerne, 

Tuesday, April 24, 2012

Amsterdam Canal & Windmil

25 Maret 2012 (Freezing morning in Amsterdam)
7 jam tidur di dalam bis (Paris - Amsterdam) yang menurutku tidak begitu nyaman dibandingkan bus malam yang ada di kotaku, kami tiba di Amsterdam Amstel Station. Jam sudah menunjukkan pukul 06.30 pagi tapi serasa masih jam 05.30 pagi. Ternyata waktu di Amsterdam satu jam lebih cepat dibandingkan Paris. Kami pun segera menuju box penjualan tiket kereta api. Tujuan utama kami hari ini adalah Keukenhof yang hanya di buka sekali setahun pada akhir musim dingin. 
Di depan box tiket kami sempat bingung. Yah namanya juga belum sadar sepenuhnya, jadi butuh waktu untuk memahami bagaimana cara membeli tiket dari mesin. Mau nanya petugas, belum ada loket yang buka. Ya sudah lah, kembali menggunakan metode trial and error aja dah. Pencet pencet dikali dua tujuan Amsterdam Central dan keluar lah tiket dan nominal yang harus kami bayar. Ticket sudah di tangan kami pun segera naik ke lantai dua menunggu kereta. Uniknya di sini ada heater juga. Jadi lumayan membuat badan hangat walau perut kelaparan. Cukup menunggu 5 menit, kereta yang ditunggu pun tiba. Setiba nya di Amsterdam Central, langsung nyari toilet yang bahasa belanda nya WC. Cuci-cuci muka ala koboi dan dandan dikit lah :) kemudian sarapan ala kadarnya. Tas dititipin dulu di locker yang tersedia di Amsterdam Central. Eh nggak tahu nya nggak bisa bayar pakai koin, terpaksa dah pakai kartu kredit. Untuk mencapai Keukenhof kami memutuskan via Schipol dimana akan ada bus khusus tujuan Keukenhof.

Paris...Here I Am!!

22 Maret 2012 

This is the day. Alhamdulillah 9 jam penerbangan Jakarta - Doha di upgrade ke kelas bisnis karena banyak jamaah umroh dalam penerbangan tersebut. Lumayan bisa meluruskan kaki dan mondar mandir ke toilet tanpa ngantri panjang. Penerbangan Doha - Paris ya kembali ke kelas ekonomi selama 6 jam :). 

Tiba di Paris CDG pada tanggal yang sama pada pukul 13.10. Setelah melewati imigrasi dengan segala macam pertanyaan yang dilontarkan petugasnya, kami pun segera mencari RER yang akan membawa kami menuju heart of Paris. Tapi sempat kan foto - foto dulu dong :).

Suhu udara sekitar 20 derajat celcius setibanya kami di Paris Du Nord Station. Train station ini besar banget. Kereta international dan domestik ada disini. Sembari membaca petunjuk how to get to our hostel (sekitar 15 menit jalan kaki) kami memperhatikan petunjuk arah. Apesnya nggak ada wifi dan GPS di handphone belum berfungsi. Jadi saat berada di in the middle of nowhere, aku memutuskan untuk bertanya ke dalam sebuah toko. Ririn nunggu di luar sambil jaga barang. Begitu keluar aku tersenyum simpul. Ririn nanya "pakai bahasa apa??" 
Kujawab "Ya pakai bahasa Inggris seadanya lah sambil menunjukkan alamat hostel." "Dijawab pakai bahasa Inggris nggak??" Kata Ririn.... "Sudah tentu tidak...."kataku.... ha ha ha ha. Jadi pemilik toko itu membuat gambar peta di selembar kertas setelah aku menunjukkan alamat hostel dan menerangkannya dalam bahasa prancis. Aku sih ngangguk-ngangguk doang. Padahal nggak ngerti bahasanya. Kami pun berusaha mengikuti denah yang dibuat. Eh kok kayak nya tersasar lagi nih. Ririn bilang daerah ini nggak seperti yang dia liat di websitenya. Padahal nama jalannya sudah sama yang beda di depannya tulisannya Rue bukan Blv. Aku masuk toko lagi dah. Kali ini dijawab pakai bahasa Prancis lagi. Tapi petugas tokonya masih baik. Dia nyuruh salah satu karyawannya untuk mengarahkan kami ke jalan tersebut. Sambil terbingung-bingung kami mengikuti orang tersebut sambil dia ngoceh dalam bahasa Prancis. Alhamdulillah pertolongan Allah itu sangat dekat.

Friday, April 20, 2012

Europe Trip : Preparation

4 tahun lamanya mempersiapkan trip ke Eropa ...akhirnya terlaksana juga 22 Mar - 6 April 2012. Sesusah apa sih sampai butuh waktu lama banget untuk ke Eropa? Bukannya itu negara maju dan sistem transportasinya sudah rapi banget? Jawabannya hanya satu : karena sudah sangat rapi sistemnya makanya butuh persiapan lama (read : belajar nya jadi lama karena banyak referensi yang harus dibaca)

Step 1. Nyicil nabung dalam bentuk dollar
Nabung selama 4 tahun bukan hal yang mudah....kadang-kadang isi tabungan bisa mendekati limit nya karena harus digunakan untuk hal-hal yang lebih penting. Kadang bisa nabung 100 dolar sebulan...kadang hanya bisa 10 dollar...ya tergantung ma fluktuasi kebutuhan deh. Seperti kata Tante Titik Puspa, menabung dikit demi sedikit lama-lama jadi bukit. Alhamdulillah pada saat akan apply visa, jumlah yang di target kan bisa terkumpul.