Sunday, March 21, 2010

Arung Jeram Progo Bawah - Yogya


Kata beberapa pecinta arung jeram, Progo Bawah mempunyai jeram yang sangat menantang dengan grade 4 - 5 di musim hujan. Pucuk dicinta ulam pun tiba...di milis Nature Trekker nongol lah event untuk arung jeram di Progo Bawah selama 5 jam yang diadakan oleh Equator Sinergi Indonesia.. Langsung dah mendaftarkan diri :- ). Gak lupa ngomporin teman-teman yang mempunyai minat yang sama. Akhirnya hanya berhasil ngomporin 2 adek gw dan 2 teman yang lain : Ayu & Mbak Ririn. Acara arung jeram sendiri dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2010. 

Progonaline 2
Sabtu pagi yang cerah.. sebenarnya sih berharap banget malamnya hujan, karena level air nya pasti akan naik :-). Sayangnya doa ku tidak terkabul...Tim arung jeram kali ini terbagi dari 2 tim pemberangkatan yaitu Yogya dan Jakarta. Tim dari Yogya berkumpul di taman parkir BI. Total peserta Yogya sebanyak 15 orang pun saling berkenalan satu sama lain. 

Waktu telah menunjukkan jam 7.30 pagi, kami pun berangkat menuju base camp arung jeram di Magelang (sekitar 45 menit naik mobil)...yah sempat ada acara dorong mobil Elf yang tiba-tiba mesinnya mati. Untungnya gak lama menunggu mesin mobil pun menyala.. dalam perjalanan perut yang hanya diisi teh manis panas ini sudah merengek minta diisi...alhamdulillah begitu tiba di lokasi, makanan hangat sudah tersedia. Tanpa basa-basi dahulu dengan peserta Jakarta yang telah tiba terlebih dahulu, kami pun langsung menyantap makanan yang terhidang. Perut pun kenyang.. waktu nya bersiap-siap untuk berarung jeram dan memoles tubuh dengan sun block lotion supaya gak item :)

Eh gak tahu nya, untuk mencapai tepi Sungai Elo, harus naik pick up dulu sekitar 10 menitan. Seru...seru...  Nah di perjalanan di temanin salah seorang skipper yang rame banget... Namanya Jono Item.. (jadi inget ma om Jon yang di Toraja ... gak beda jauh ma nih orang).

Tiba di bibir Sungai Elo, kami pun di briefing teknik mendayung dan rescue apabila kapal terbalik atau ada teman yang terlempar dari perahu karet... tak lupa pemanasan untuk meregangkan otot.

Jam 11 siang pengarungan pun dimulai... semua nya ada 4 perahu dan masing-masing perahu diisi 2 skipper dan 5 peserta. Hmmm...berarti grade sungai hari ini lumayan tinggi kalau skippernya ada 2 orang. Awal-awal pengarungan belum ada jeram yang cukup menggiurkan... 
setelah 1 jam lebih mengarung... perahu menepi sebentar untuk spotting. Jeram yang siap menyambut adalah Jeram Welcome.... setelah cukup lama spotting, satu persatu perahu pun melewati jeram tersebut.... dan semuanya sukses :). Ini dia video nya Jeram Welcome

Pengarungan pun berlanjut...beberapa jeram kecil menemani sepanjang jalan menuju Jeram Budil. Kata skipperku, jeram ini yang paling seram.. Jeram Budil ini diambil dari nama anak Wanadri, almarhum Budi L.,  yang meninggal disitu, kalau gak salah tahun 90-an saat Progo Bawah belum dibuka untuk umum. Tingkat kesulitannya tinggi. Sebelah kiri mainstream besar, ada undercut dan yang pasti kalau lewat situ dan terbalik lalu masuk undercut, ya sudah.. tergantung kuasa Tuhan... bisa selamat bisa meninggal.Setelah spotting sebentar, satu per satu perahu pun melalui jeram ini... ada yang lewat pinggir dan ada yang lewat jalur tengah. Video pengarungannya seperti ini...Jeram Budil

begitu melewati jeram ini, kapal sudah penuh dengan air..sebenarnya seru abiess lewatin Jeram ini... tapi karena lagi merekam selama melewati jeram ini, sensasi nya kurang terasa..hebatnya lagi tidak ada satupun perahu karet yang terbalik...salut dah buat semua peserta dan skipper dari Mendut Raft... 

setelah melewati jeram-jeram terkenal ini, kami tiba di bendungan Ancol dan beristirahat sebentar untuk mengisi perut dengan makanan ringan.. 

Istirahat selama setengah jam cukup untuk mengumpulkan tenaga... pengarungan selanjutnya pun dimulai dengan melewati dam Ancol... gw baru menikmati arung jeramnya.. apalagi pas melewati Jeram Pier yang cukup panjang... seruuu..... skipper kami berulang kali meneriakkan aba-aba untuk "Dayung Kuat.. dayung kuat...." karena kalo ga di dayung..perahu akan berhenti dan berputar-putar di situ... di pengarungan ke dua ini jeram-jeram nya lebih oke dibandingkan jeram di pengarungan pertama walau tidak sedahsyat Jeram Welcome dan Jeram Budil.. 

Ada satu kejadian yang membuat gw sampai saat ini tidak habis pikir kejadian persisnya terlempar keluar dari perahu..padahal saat itu jeramnya sangat kecil... tiba-tiba saja sudah terlempar keluar... he he he... asik juga.. 

Akhirnya pengarungan harus berakhir begitu kami tiba di jembatan Dekso.... setelah berfoto bersama, kami pun kembali ke basecamp arung jeram progo bawah dengan naik pick up. Badan lelah dan basah kedinginan diiringi hujan deras yang turun menemani perut yang sudah minta diisi lagi... Alhamdulillah, tiba juga di basecamp... setelah ngantri mandi, segera menyantap makanan yang sudah dihidangkan panitia. 

At last...two thumbs buat Progo Bawah.. Sungai dengan jeram paling oke di Pulau Jawa & Bali...

Thanks a lot buat Equator Sinergi Indonesia yang sudah menyelenggarakan Progonaline 2...
Buat teman-teman yang kemarin baru kenal.. sampai ketemu lagi di jeram-jeram Sungai Indonesia.. ngutip kata-kata Jarody - "Sungai mempertemukan kita semua"

Foto-foto selengkapnya dapat dilihat di  Progonaline2

- L i l i -

Wednesday, March 3, 2010

Cycling at Tidung Island - Thousand Island

Pulau Tidung merupakah salah satu gugusan pulau dari kepulauan Seribu ini telah banyak di kunjungi baik wisman ataupun wisdom... Kebetulan ada urusan ke Jakarta, sempatin dah berkunjung ke Pulau Tidung... Setelah tanya sana-sini dan hunting di beberapa blog, terkumpullah beberapa informasi bahwa aktifitas unggulan yang dilakukan di pulau ini adalah snorkling dan Cycling...


3 minggu sebelum keberangkatan.....
Beberapa info menyebutkan kalau Pak Wardi bisa membantu untuk mempersiapkan akomodasi tempat tinggal, makan, sepeda dan perlengkapan snorkle...  Beliau pun saya hubungi per telepon dan beliau menyanggupi untuk menyiapkan semua kebutuhan kami...


Tahap selanjutnya : Ngomporin teman-teman untuk ke Pulau Tidung tanggal 27 - 28 Februari 2010.... siapa saja pesertanya?? Ikuti kisah di bawah ini :)




Hari keberangkatan : 27 Februari 2010
Tepat jam 5.30 pagi aku dan mbak Ririn meninggalkan rumah adekku di Rawamangun dengan taksi Blue Bird menuju Halte Citraland untuk bertemu dengan Rhani dan Berty (mereka berdua adalah temannya Connie yang gak jadi ikutan ke P. Tidung)... Agak lucu juga akan travelling dengan teman yang belum dikenal seperti trip ke Loksado beberapa waktu lalu.. Sebenarnya juga agak sedikit was-was, mengingat Muara Angke adalah daerah yang boleh dikatakan rawan..apalagi tim ku perempuan semua... Untung aja supir taksi nya baek banget dan mau ngantarin sampai masuk ke dalam pasar ikannya. Petunjuk menuju kapal yang menuju Pulau Tidung adalah informasi ini (thanks to Connie)


Pada saat masuk ke Muara Angke



Sebagai gambaran juga yang belum tahu kawasan Muara Angke.....Saat akan masuk ke Muara Angke akan berjumpa gerbang seperti di bawah ini

Begitu melewati gerbang semacam ini.....silahkan terus sampai ketemu pasar, belok kanan. Setelah belok kanan anda akan melewati Pasar Muara Angke yang padat, Terminal bis Muara Angke, markas pemadam kebakaran, dan akan lewat gerbang tuk beli karcis parkir. Setelah lewati gerbang pembelian karcis parkir, akan lewat pasar ikan seperti di bawah ini :


Foto ini diambil siang hari. Tidak terlihat kepadatan. Kalau pagi biasanya padat dan macet.

Kendaraan kemudian akan mengantar sampai di samping pom bensin Pertamina seperti di bawah ini

Masuk melalui gang di samping kiri pom bensin...kalau ragu silahkan bertanya dengan orang-orang yang di temui disana... dan bertanya kapal yang ke Tidung yang mana.... kemarin sih kapalnya diparkir paling depan... Di kapal tidak ada nomor tempat duduk. Siapa cepat dapat tempat duduk, dialah yang berhak. Kondisi kapal seperti ini :


Kalau kapal sudah penuh, berangkat sekitar jam 7 -an . tapi kalauagak sedikit kosong berangkat sekitar jam 7.30 an...

nah.... akhirnya tiba juga di kapal yang akan membawa kami ke Pulau Tidung...kami pun langsung masuk ke dalam kapal dan ternyata sudah lumayan terisi sekitar 20 an orang..  sambil menunggu kapal berangkat, kami pun berkenalan dengan penumpang lainnya... 

setelah menunggu sekitar 30 menit, kapal pun berangkat menuju Pulau Tidung.. 1 jam pertama masih diisi dengan cerita dan celotehan yang lumayan rame... 2 jam berikutnya... zzzzzz.... hampir semua penumpang tertidur... 

mendekati Pulau Tidung, salah satu ABK menarik ongkos senilai Rp 33.000 / orang. Huahhh... akhirnya akan tiba juga... 2 pulau tidung yang terhubung dengan jembatan kayu terpampang di depan mata.. sudah tak sabar untuk segera bersepeda dan snorkling di pulau ini.

Tiba di pulau, Pak Wardi menyambut kami dan mengantar kami ke rumah tempat kami akan menginap (Rp 250.000/malam). Terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, ruang nonton dan ruang tamu... kalo untuk rombongan cocok banget dah.. bisa buat 15 orang...rumahnya oke banget.. apalagi di tiap ruang ada kipas angin.. di jamin aman dari rasa gerah :). Perut yang lapar sudah minta di isi. Pak Wardi pun mengantarkan makan siang kami. Selesai makan, kami pun ngobrol dulu di depan TV sambil menunggu waktu Dzuhur tiba... mata ini semakin lama terasa semakin berat...dan sukses tertidur kembali :)

Jam 13.00 .... Kami pun siap untuk berpetualang di pulau ini. Karena mayoritas peserta tidak ada yang berminat snorkling, akhirnya diputuskan untuk bersepeda mengelilingi pulau. Dengan sepeda yang sudah di sediakan (harga sewa Rp 15.000 / hari), kami pun menuju Pulau Tidung Kecil... Jembatan penghubung yang dulu rusak, kini sudah bisa dilalui walau harus mengangkat sepeda. 


Hamparan pemandangan yang indah di siang yang menyengat, tidak menyurutkan semangat untuk segera sampai di Tidung Kecil.. apalagi saat itu hanya kami berempat yang bersikukuh untuk ngangkat sepeda demi supaya bisa mencapai pulau Tidung.. 

Tiba di Tidung, kami menyusur tepi pantai... agak sedikit malas berlama-lama di tepi pantai di depan kantor Pertanian karena banyak nya sampah di sepanjang tepi pantai... kami pun menyusur sisi pantai di belakang Kantor Pertanian.. yah walaupun ada sampah, tapi jumlahnya tidak sebanyak di sisi yan satu nya.. plus air sudah agak sedikit surut.. pas banget buat leyeh-leyeh lagi di pulau ini :)

Puas berfoto, kami kembali bersepeda menuju ujung barat Pulau Tidung Besar... sekali lagi harus mengangkat sepeda..  Dalam perjalanan menuju ujung barat pulau, kami melewati perumahan penduduk...yang membuatku terkesan, jalan di area perumahan ini sudah di conblock...area berpasir dan pohon kelapa baru kami temui sekitar 20 menit dari ujung pulau.. seruuu abieesss... 

Tiba di ujung pulau... istirahat lagi dan menunggu sunset tiba.... ada beberapa anggota milis Indo Nikon yang juga sudah tiba di sana.. kami pun berkenalan lagi.. dan belajar teknik mengambil gambar dengan kamera pocket.. Tak terasa sunset pun tiba... sungguh indah.. tak henti-hentinya tangan ini mengambil gambar keindahan alam.... puas rasanya... 

Gelap pun menggantikan terang... dengan penerangan bulan purnama, kami pun kembali ke rumah...  Tiba di rumah, gantian mandi dan menghubungi pak Wardi untuk mengantarkan makan malam. Lelah sekali badan ini rasanya.... Tapi hati ini seneng banget.. setelah sholat Isya, kami pun mencari posisi masing-masing untuk tidur... dan zzzzz....


Hari terakhir, 28 Februari 2010
Jam 4 pagi ku terbangun oleh suara air dari kamar mandi... rupanya mbak Ririn sudah duluan mandi.... huahmm... mata masih agak sedikit berat.. tapi harus segera bangun, karena akan menikmati sunrise di jembatan penghubung pulau tidung...  setelah subuhan dan mandi, kami berdua menuju jembatan tidung.. Berty dan Rhani memutuskan untuk tinggal di rumah... sepeda kupacu kencang supaya gak ketinggalan sunrise. Tepat jam 5.30 kami tiba di jembatan... ternyata beberapa anggota milis indonikon juga sudah tiba di sana... sunrise nya agak sedikit malu-malu karena adanya awan.. 


kami tidak bisa berlama-lama di jembatan ini. Jam 7 kami sudah harus berada di kapal...
begitu tiba di rumah, sarapan sudah terhidang... syukurlah.. tapi karena mau ngedapetin tempat di kapal, diputuskan untuk makan di atas kapal saja. Ternyata hari itu ada 3 kapal yang akan menuju Muara Angke.. karena kapal pertama sudah penuh, kami pun memutuskan untuk naik kapal kedua yang baru meninggalkan Tidung jam 8 pagi.  Dan berakhir pula perjalanan di Pulau Tidung ini seiring dengan berjalannya kapal..

Thanks a lot buat Pak Wardi ... Top Banget dah buat bantuannya selama kami di sana... beliau bisa di hubungi di nomer 085693565464.

Buat Berty dan Rhany, sampai ketemu lagi di trip perjalanan berikutnya...senang berkenalan dengan kalian.

Foto-foto selengkapnya di Pulau Tidung
- L i l i -